Admin
Mancing Mania Mantap di Labuan Bajo, Bikin Nagih
LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR— Memancing jadi salah satu aktivitas seru yang banyak dicari wisatawan saat berlibur ke Labuan Bajo. Nah, buat yang suka mancing, ada beberapa spot menarik, seperti Pulau Sabolo, Hatamin, Seraya, dan Sebayur.

“Keempat spot tersebut ada di luar kawasan Taman Nasional Komodo,” jelas Aldio, pemandu wisata dari agen travel Labuan Bajo Holiday (LABAHO), Minggu (2/11/2025).
Aldio mengatakan, semua spot itu jaraknya tak jauh dari Labuan Bajo, tergantung kapal yang digunakan wisatawan.
“Kalau pakai wooden boat atau kapal kayu, sekitar 30–40 menit. Kalau speed boat bisa cuma 10–20 menit,” katanya.
Dari keempatnya, Pulau Seraya jadi yang paling dekat, hanya belasan menit perjalanan. Sementara yang paling jauh adalah Pulau Sabolo.
Daya Tarik Spot Mancing
Biasanya wisatawan berangkat pagi sekitar pukul 08.00 dari Labuan Bajo dan selesai memancing sekitar pukul 16.00. Kedalaman perairan di spot-spot itu hanya 30–40 meter, tapi ikannya melimpah.
“Ada ikan jiti, kerapu, purasi, dan banyak ikan warna-warni lainnya. Yang seru itu justru momen menunggunya, penuh deg-degan,” ujar Aldio.
Setiap spot punya karakter berbeda. Pulau Seraya cocok untuk jigging atau mancing dalam. Di Sabolo, wisatawan bisa coba popping atau mancing dasar sekaligus jigging. Hatamin hanya untuk jigging, sementara Sebayur bisa untuk jigging dan popping.
“Kalau jigging biasanya dapat kerapu dan purasi. Kalau popping bisa dapat ikan jiti,” tambahnya.
BACA JUGA :
– Menjelajah Pesona Labuan Bajo Bersama LABAHO
– Lima Contoh Investasi Properti Menjanjikan di Labuan Bajo
– Serba-serbi Pink Beach Labuan Bajo
– Cegah Salah Tafsir, Panitia KWF Batalkan Pementasan “Legenda Putri Komodo”
– Cek Destinasinya! Ini Rute Open Trip Labuan Bajo 3 Hari 2 Malam
Paket Trip Sehari
Bagi yang tertarik, Labuan Bajo Holiday (LABAHO) menyediakan paket trip mancing sehari penuh di perairan Labuan Bajo.
Menurut Ledy, marketing dan reservasi LABAHO, jadwal trip bisa fleksibel mengikuti keinginan wisatawan.
“Waktunya bisa menyesuaikan dengan keinginan wisatawan,” ujarnya.
Fasilitas termasuk:
Penjemputan hotel–pelabuhan PP
Speed boat
Kapten kapal & ABK
Makan siang
Umpan (cumi, ikan layang, udang)
Air mineral, es batu, cool box
Fishing guide
Fee ranger & tiket mancing TNK
Tidak termasuk:
Alat pancing pribadi
Dokumentasi
Keperluan pribadi
Untuk informasi lebih lanjut mengenai paket perjalanan, Anda dapat mengunjungi laman resmi LABAHO atau menghubungi +62 811-3835-366. (Apek/ Redaksi)
Serba-serbi Pink Beach Labuan Bajo
FLORESTODAY.COM, LABUAN BAJO - Pink Beach jadi salah satu destinasi wajib bagi wisatawan yang datang ke kawasan Taman Nasional Komodo (TNK). Daya tariknya? Pasir berwarna merah muda yang unik dan menawan, seolah menyala di bawah sinar matahari.

“Ia pasti ramai. Kalau Padar ramai, di Pink Beach juga ramai karena satu rute destinasi dalam satu paket wisata,” jelas Kristop, pemandu wisata dari agen perjalanan Labuan Bajo Holiday (LABAHO), Minggu (2/11/2025).
Pasir merah muda ini bukan hasil rekayasa, tapi terbentuk alami dari campuran pasir putih dan pecahan karang merah. Keindahan warnanya bahkan membuat Pink Beach masuk daftar 14 pantai terbaik di dunia versi Lonely Planet tahun 2024.
Daya Tarik Pink Beach
Selain pasirnya yang khas, Pink Beach terkenal dengan lautnya yang jernih dan kehidupan bawah laut yang berwarna-warni. Spot snorkeling dan diving di sini menawarkan panorama ikan tropis dan terumbu karang yang masih terjaga.
“Di Pink Beach banyak wisatawan yang berjemur. Habis trekking di Padar, keringat, capai, nah, harus lepaskan semuanya di Pink Beach. Snorkeling, diving, minum air kelapa, atau ngopi. Makanya Pink Beach dijadikan destinasi kedua setelah Padar,” tutur Kristop.
Di tepi pantai, ada 12 lapak makanan dan minuman yang berjajar rapi. Lapak-lapak ini menyediakan minuman dingin, camilan, hingga pernak-pernik Komodo yang jadi oleh-oleh khas wisatawan.
“Setelah berjemur dan berenang, wisatawan biasanya berteduh di lapak-lapak itu. Mereka makan, minum, sambil menikmati suasana pantai,” tambahnya.
Untuk mencapai Pink Beach, wisatawan biasanya menempuh perjalanan laut sekitar 15 menit dari Pulau Padar atau 1 jam lebih dari Labuan Bajo dengan kapal wisata.
Pantai ini masuk dalam rute populer yang mencakup Pulau Padar – Pink Beach – Pulau Komodo-Taka Makassar-Manta Point.
Banyak agen perjalanan menawarkan paket sehari penuh (one day trip) menggunakan speedboat. Dalam satu hari, wisatawan bisa menikmati tiga sampai lima ikon utama TN Komodo sekaligus.
Mau ke Pink Beach? Hubungi LABAHO!
Bagi Anda yang merencanakan kunjungan ke Pink Beach, Labuan Bajo Holiday (LABAHO) menawarkan berbagai paket wisata, mulai dari one day trip hingga private trip.
Semua paket yang ditawarkan LABAHO sudah termasuk makan siang, guide profesional, perlengkapan snorkeling, dan dokumentasi.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai paket perjalanan, Anda dapat mengunjungi laman resmi LABAHO atau menghubungi +62 811-3835-366. (Apek/ Redaksi)
BTNK Ajak Agen Travel Jual Paket Wisata ke Kampung Kerora
FLORESTODAY.COM, LABUAN BAJO– Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) berharap agen travel mulai menjual paket wisata ke Kampung Kerora, Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca. Jalur ini merupakan rute trekking terbaru untuk melihat komodo.

“Saya berharap teman-teman tour agent dan tour operator bisa menjual paket wisata ke Kerora,” ujar Kepala BTNK, Hendrikus Rani Siga, Sabtu (1/11/2025).
Menurut Hengki, sapaan akrabnya, wisatawan sudah mulai berkunjung ke Kampung Kerora, meski jumlahnya belum banyak.
“Sudah mulai ada wisatawan ke sana, namun belum banyak. Mudah-mudahan akan terus meningkat,” kata Hengki.
Fakta di Lapangan
Sejak dibuka pada Maret 2025, jalur trekking di Kampung Kerora baru dikunjungi 10 wisatawan.
“Tamu dari Amerika, 10 orang,” kata pemandu lokal, Muslimin, Kamis (9/1/2025), dilansir dari detikBali.
Ia menyebut, kurangnya promosi menjadi salah satu alasan minimnya kunjungan wisatawan.
“Kurang promosi dari Balai (BTNK) dan dari kami juga sih,” ujarnya.
Selain itu, fasilitas di jalur menuju Kerora juga belum memadai, terutama dermaga di Pantai Lenteng, Desa Golo Moti, yang kondisinya tak layak pakai.
“Tamu yang datang lewat situ. Kondisinya tidak layak untuk wisatawan, sudah mau ambruk,” kata Muslimin.
BACA JUGA :
– Menjelajah Pesona Labuan Bajo Bersama LABAHO
– Lima Contoh Investasi Properti Menjanjikan di Labuan Bajo
– PAD Pariwisata Mabar Baru 77 Persen, Wisatawan Turun 22 Persen
– Sang Penguasa Pulau Tewas Mengenaskan di Tepi Jalan
– Cek Destinasinya! Ini Rute Open Trip Labuan Bajo 3 Hari 2 Malam
Daya Tarik
Di Kampung Kerora, wisatawan bisa berjalan kaki menyusuri perkampungan sambil menikmati lanskap pegunungan dan aktivitas komodo di kawasan Taman Nasional Komodo.
Selain komodo, wisatawan juga bisa melihat hewan liar seperti kerbau, burung, reptil, kuda liar, hingga berbagai jenis tumbuhan. Ke depan, wisatawan juga dapat ikut melepasliarkan tukik atau anak penyu ke laut.
“Anak penyu atau tukik menjadi salah satu daya tarik, jadi masuk dalam paket wisata,” kata Hengki saat peresmian jalur trekking Kerora.
Jalur trekking Kampung Kerora diresmikan pada 6 Maret 2025, bertepatan dengan HUT ke-45 Taman Nasional Komodo. Paket wisata mulai dijual sehari setelah peresmian.
Jalur ini menjadi jalur trekking ketujuh di Taman Nasional Komodo, setelah Loh Buaya, Loh Liang, Kampung Komodo, Kampung Rinca, Padar Selatan, dan Gililawa.
Akses dan Tiket
Untuk menuju Kampung Kerora, wisatawan bisa berangkat dari Labuan Bajo menggunakan kapal wisata.
Akses terdekat dapat ditempuh dari Kampung Soknar, Desa Golo Mori, menuju Pulau Rinca. Waktu tempuhnya sekitar 10–15 menit menggunakan kapal motor.
Wisata di Kampung Kerora dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di bawah naungan Koperasi Komodo Citra Lestari.
Pemasukan dari penjualan paket wisata dikelola Pokdarwis, sementara tiket masuk kawasan (PNBP) dikelola oleh BTNK.
Harga paket wisata Kampung Kerora dipatok Rp400 ribu untuk lima orang. Paket ini mencakup aktivitas trekking dan pelepasan tukik, namun belum termasuk tiket masuk kawasan Taman Nasional Komodo. (Apek/ Redaksi)
GARANSI, Sinergi Akademisi UKI dan Masyarakat Melawan Korupsi
FLORESTODAY.COM, JAKARTA – Perkumpulan Gerakan Transformasi Indonesia (GARANSI), telah didirikan di Universitas Kristen Indonesia (UKI) pada tanggal 11 Maret 2025.
Strategi Dispar Mabar di Tengah Efisiensi Anggaran
FLORESTODAY.COM, LABUANBAJO - Efisiensi anggaran yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat mempengaruhi sektor pariwisata, khususnya di Manggarai Barat , salah satu destinasi wisata super premium utama di Indonesia.



