Kegiatan ini sangat membantu petani di Lembor yang merupakan kawasan Lumbung Padi, khususnya Desa Siru. Setelah mendengar testimoni dari tokoh masyarakat yang sudah puluhan tahun berprofesi sebagai petani, bahwa hasil sawah berdampak pada penghasilan yang menjanjikan, membantu ekonomi keluarga, hingga sekolah anak sampai kuliah.
Explore the Beauty of Flores with RRI Bahari SpeedBoat
Christa Primaresta, Kepala Cabang BNI Labuan Bajo, dalam diskusi tersebut menjelaskan bahwa, melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) para petani dapat meminjam di Bank dengan bunga 0,5 % per bulan, atau setara dengan 6 % pertahun.
“Batas maksimal pinjaman untuk lahan satu hektar yaitu 10 hingga 11 juta, tanpa jaminan atau agunan. Hanya dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) petani dapat memperoleh modal untuk biaya produksi pertanian, seperti biaya pengolahan lahan, pembelian pupuk dan obat – obatan. Dan yang lebih menggembirakan petani adalah, petani dapat membayar pinjaman di Bank, setelah panen,” jelas Chirsta.
Sementara itu, Ignasius Charles Angliwarman, Ketua Kadin Manggarai Barat, menyoroti soal banyaknya beras yang masuk dari luar daerah ke Manggarai Barat. Padahal, kata Carles, Lembor khsususnya Desa Siru adalah lumbung beras Manggarai Barat, bahkan Nusa Tenggara Timur. Carles pun menantang para petani dan Kades Siru untuk membuat beras kemasan super premium.
“Kita akan buat sebaik mungkin, mulai dari memilih varietas beras yang dibutuhkan pasar, sampai kepada kemasan yang menarik. Untuk marketing beras kemasan ini nantinya, adalah tugas Kadin,” kata Carles.
Pada kesempatan yang sama, Anggalius Gapul, Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Manggarai Barat, mendorong para petani untuk terus meningkatkan produksi pertanian, dengan menjemput peluang KUR di Bank BNI.
“Saya mengapresiasi ide dari Kadin, untuk membuat beras kemasan, bahwa lembor sebagai lumbung beras harus memiliki brand sebagai ikon yang kita banggakan bersama, kata Gapul.
Kepala Desa Siru, Sumardi, turut mengapresiasi langkah Bank BNI, melalui program KUR yang telah memberikan jalan keluar atas persoalan permodalan bagi petani di Desanya.
“Saya sangat apresiasi langkah BNI yang memberi jalan keluar terkait persoalan petani. Selama ini petani kesulitan untuk mendapatkan modal, sehingga terpaksa pinjam di rentenir dengan bunga yang sangat tinggi,” ujar Sumardi.
Sementara itu, Pius Baut selaku Camat Lembor, juga menyampaikan terima kasih kepada Kadin Manggarai Barat, yang memiliki ide untuk membuat beras kemasan.
“Ini ide menarik, dan juga menantang. Perlu kita jemput,” kata Camat Lembor dihadapan peserta diskusi. (Red/Sab)