Namun, banjir yang menerjang warga kelurahan Jenggot, Kota Pekalongan itu tak biasa. Pasalnya air yang merendam rumah warga berwarna merah seperti darah.
Warga kampung pun heran dengan fenomena yang baru pertama kali terjadi di daerah mereka. Warga menduga, air yang berwarna merah tersebut berasal dari tumpahan bahan pewarna batik.
Daerah pekalongan memang terkenal dengan daerah pengrajin batik. Di musim penghujan seperti ini, kegiatan membatik di daerah tersebut terpaksa dihentikan.
Dikutip kompas.com, salah satu warga yang terkena dampak banjir mengungkapkan bahwa banjir merah tersebut akibat tumpahan obat batik yang jatuh ke air banjir.
"banjir merah ini cukup unik, biasanya tidak pernah terjadi seperti ini, kayaknya ini karena obat batik yang jatuh ke air banjir." paparnya (6/2).
Sejauh ini, banjir berwarna merah tidak menimbulkan efek gatal pada kulit.
(Brina)