Sekretaris Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo, Heribertus Kabut menjelaskan bahwa Bandara Komodo telah dibuka kembali (12/11/2024), sekarang tergantung dari maskapainya, mau beroperasi atau tidak.
“Pada hari ini, Bandara Komodo labuan Bajo dibuka kembali seperti biasa. Tetapi untuk penerbangannya bukan tergantung dari kami pihak Bandara Komodonya. Itu tergantung dari maskapainya itu sendiri, apakah mau terbang atau tidak,” kata Heri, Selasa (12/11/2024).
Pada Selasa pagi ini pukul 10.46 WITA, terpantau tidak ada maskapai yang beroperasi, bahkan semua penerbangan hari ini telah dibatalkan oleh pihak maskapai.
“Untuk penerbangan pertama hari ini oleh Batik Air, telah dibatalkan. Ini terjadi karena belum ada informasi resmi terkait abu vulkanik yang menyebar sampai Labuan Bajo,” Ujar Paula, salah seorang staf Informasi Bandara Komodo.
Disisi lain BMKG mengungkapkan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki Laki terus menunjukan peningkatan. Terhitung mulai selasa dini hari Gunung Lewotobi Laki Laki sudah mengalami 7 kali erupsi dengan ketinggian kolom abu mencapai 1500-3500 meter diatas puncak gunung.
Volcanic Ash Advisory Centre ( VAAC ) Darwin melaporkan pada tanggal 12 November 2024 pukul 7.40 hingga pukul 12.30 WITA teramati debu vulkanik tersebar hingga 20.000 feet, bergerak ke barat dengan kecepatan 10 KNOT dengan intensitas tetap.
“Sebaran abu-abu vulkanik yang ada, berpotensi mengganggu penerbangan di beberapa bandara di NTT antara lain Bandara Soa (WATB), Bandara Sultan Muhammad Salahudin (WADB), Bandara Haji Hasan Aroeboesman (WATE), Bandara Fransiskus Xaverius Seda (WATC), Bandara Frans Sales Lega (WATG), Bandara Komodo (WATO), Bandara Waikabubak (WATK) dan Bandara Umbu Mehang Kunda Sumba (WATU),” ungkap Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Maria Patricia Christin Seran.
Foto : Penyebaran abu vukanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur.
Sebaran abu vulkanik dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki sudah menyebar hingga ke sebagian wilayah NTT. Para pengguna jasa penerbangan diimbau untuk mewaspadai gangguan penerbangan yang mungkin terjadi akibat sebaran abu vulkanik ini.
Informasi terkini mengenai perubahan atau penundaan jadwal penerbangan sebaiknya selalu diperhatikan, terutama bagi yang bepergian ke bandara-bandara terdampak.
(Apek/Jellu)