Baca juga :Tanah Dijual! Tepi Pantai Pulau Seraya Labuan Bajo
Sebelumnya, beliau dibawa oleh Komunitas St. Fransiskus Gorontalo ke Rumah Sakit St. Yosef Labuan Bajo tepat pukul 21.00 WITA akibat sakit yang dideritanya, sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Siloam.
Saat ini, jenazahnya disemayamkan di Kapela Seminari Santo Yohanes Paulus II Labuan Bajo. Misa Requiem dilaksanakan pada pukul 18.00 WITA pada Rabu (18/12/202), dipimpin oleh Rm. Beni Bensi Pr, Praeses Seminari Santo Yohanes Paulus II, dan dihadiri oleh segenap imam serta keluarga almarhum.
Dalam khotbahnya, Pater Hendrikus Seta OFM menyampaikan, Beliau adalah pekerja keras, sederhana, dan sebagai inisiator andal. Pater Hendrikus juga menyebutkan bahwa Mgr. Angkur adalah inisiator pendirian Rumah Aspiran pertama setelah Indonesia menjadi Provinsial untuk OFM, yang kini berdiri kokoh di Gorontalo Labuan Bajo. Almarhum juga telah memilih sendiri lokasi untuk kuburannya di Gorontalo Labuan Bajo.
Baca juga :Dijual! Tanah Kavling Long Beach Sumba
“Tepat ketika Rumah Aspiran yang Beliau gagas berdiri kokoh di Gorontalo Labuan Bajo, justru hari ini Beliau dipanggil Tuhan,” ujar Pater Hendrikus, Rabu (18/12/2024).
Setelah Misa Requiem, banyak orang datang untuk melayat, termasuk keluarga almarhum yang memenuhi Kapela Seminari Santo Yohanes Paulus II.
“Ini kabar menyedihkan bagi kami. Almarhum adalah panutan bagi seluruh keluarga kami,” ungkap Andri, salah seorang anggota keluarga.
Baca juga :Tanah Dijual! The Peninsula Labuan Bajo
Fr. Venan, salah seorang Pembina Seminari Santo Yohanes Paulus II, memberikan kesaksian bahwa almarhum selalu mengingat orang-orang yang pernah dijumpainya, bahkan setelah bertahun-tahun.
“Ia akan selalu mengingat nama orang-orang yang dijumpainya,” ujarnya.
Hingga tengah malam, banyak orang masih datang untuk melayat dan berdoa bagi almarhum Mgr. Michael C. Angkur OFM. (Jellu)