Dinamakan Gua Pongkor Polo karena bentuk batuanya bersusun atau berlapis. Gua Pongkor Polo terletak di kampung Daleng, Desa Watu Wangka, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Gua ini memiliki staklamit dan staklatif yang sangat indah dan masih menempel di lorong dinding Gua, juga di dalamnya ada ribuan Kekelawar yang mana Kekelawar ini masih terlihat jika kita berkunjung pada pagi hari di bawah jam 12 siang, tapi saat di atas jam 12 siang, kita hanya bisa melihat Kekelawar beberapa ekor saja.
Jarak dari Kampung Bambor menuju Kampung Daleng sekitar 3,5 KM, akses jalan menuju kesana sudah beraspal, hingga mudah dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua. Jalannya yang relatif halus naik turun khas pegunung dan pesona alam sekitar yang begitu menakjubkan. Wisatawan akan melewati sungai sampai di Kampung Daleng.
Dari Kampung Daleng menuju ke Gua Pongkor Polo berjarak 500 M dengan berjalan kaki. Saat tiba, pengunjungnakan ditemani oleh pemandu lokal. Untuk saat ini belum ada tarif masuk ke objek wisata Gua Pongkor Polo, namun pengunjung diharapkan membawa senter dan air botol mineral karena perjalanan menuju tempat wisata ini harus melakukan trekking hingga sampai di Gua.
Selama dalam perjalanan, pengunjung akan melewati jalan setapak dan keluar masuk hutan, untuk mengiringi perjalanan, pemandu akan bercerita tentang kehidupan warga lokal, bernyanyi dan ditambah alunan merdunya suara burung khas hutan Flores dan alam di sekitarnya masih benar-benar alami. Sampai di pintu masuk rasa lelah dalam perjalanan akan terbayar karena dari dalam Gua selalu menghembuskan angin ke luar mulut Gua.
Panjang dari Gua ini sekitar 200 M. Dari pintu masuk kita sudah terbius dengan keindahan batuan Gua yang berasal dari batuan karang dan di dalamnya juga terdapat spot yang bagus untuk berfoto.
Aventinus Jehabut selaku pemandu lokal saat ditemui jurnalis florestoday.com pada Selasa (27/08/2019) mengaku sangat bangga dan merasa senang jika Gua Pongkor Polo dipromosikan jadi tempat pariwisata favorit wisatawan lokal maupun mancanegara.
"Saya dan atas nama warga Kampung Daleng berharap kepada pemerintah dan pelaku-pelaku wisata agar bantu mempromosi Gua Pongkor Polo ini dijadikan objek wisata terpopuler yang dikunjungi wisatawan ketika berada di Labuan Bajo." ujar Aventinus jehabut.
Dia juga berpesan ketika pengunjung berada di lokasi agar selalu menjaga kebersihan dan tetap jaga kelestarikan alam di sekitar Gua Pongkor Polo.
Setelah puas menikmati keunikan dan keindahan dalam Gua, sebelum pulang ke Labuan Bajo, warga lokal akan menyajikan minuman kopi khas Manggarai dan memperlihatkan hasil kerajinan tangan mereka seperti kain tenun dan pembuatan topi yang bahannya berasal dari rotan.
Jadi sudah siap terbius dengan keindahan Gua Pongkor Polo? (Red)