Habitat alami Komodo ada di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Meskipun Komodo memiliki pengelihatan yang buruk, namun Komodo mampu berlari dengan kecepatan hingga 18 km/jam, dan senjata utamanya ialah air liur yang mematikan, yang mampu membunuh kerbau maupun rusa hidup-hidup. Kira-kira seberapa bahayakah air liur komodo?
Hewan besar ini akan mendeteksi keberadaan sang mangsa menggunakan lidahnya. Setelah berhasil menangkap mangsa, Komodo akan merobek, mengcengkram dan meneteskan racun. Dengan menggunakan otot leher yang kuat, sang Komodo akan menggigit mangsanya hingga mereka tak mampu bergerak dan lumpuh.
Baca juga: Apa Yang Harus Dilakukan Jika Dikejar Komodo?
Melansir grid.id, berdasarkan penelitian yang dilakukan ahli biologi dari Amerika Serikat bernama Walter Auffenberg tahun 1969, dibuktikan bahwa yang mematikan dari komodo bukanlah bakteri yang dianggap sebagai racun. Komodo akan membuat luka yang parah di tubuh mangsanya, kemudian luka tersebut ia lumuri dengan air liurnya. Karena luka dan bakteri yang bercampur jadi satu inilah si mangsa lambat laun akan mati.
Explore the Beauty of Flores with White Pearl Phinisi
Selama ini banyak disebutkan kalau Komodo mampu membunuh seekor kerbau hanya dengan air liur. Konsep yang ingin dijelaskan sebenarnya bukan membunuh secara langsung, tetapi perlahan-lahan. Karena mangsa yang besar, Komodo akan membuat mangsanya terluka parah lebih dulu, kemudian luka tersebut ditambah rasa sakitnya oleh liurnya yang mengandung bakteri, karena kesehatan gigi Komodo. Sehingga dalam waktu beberapa hari selanjutnya, mangsa akan sekarat dan mati.
(Sumber: Grid.id, boombastis, kompas, tempo)