Sehubungan dengan rencana new normal di Labuan Bajo ini dan disela acara rapat POSKO Relawan untuk Masyarakat terdampak COVID-19 di Labuan Bajo 5/6/20, salah seorang tokoh masyarakat, pelaku pariwisata, dan penggiat lingkungan hidup Bapak Pater Marsel Agot mengatakan bahwa status Labuan Bajo sebagai distinasi pariwisata kelas premium harusnya dibarengi dengan fasilitas kesehatan yang kelas premium juga khususnya akibat dari COVID-19 ini. Kemungkinan besar setelah selama ini masyarakat dihimbau diam dirumah, maka akan banyak yang ingin berwisata ke Labuan Bajo. Sarana Pendukung dalam bidang kesehatan haruslah menjadi perhatian penting dari Pemerintah. Sangat prihatin jika ada wisatawan dan atau masyarakat lokal yang terjangkit lalu tidak ada peralatan yang lengkap untuk merawatnya. Ini akan mencoreng wajah Labuan Bajo sebagai destinasi wisata kelas premium. Oleh karena itu beliau meminta kepada Bapak Presiden Jokowi untuk membantu Labuan Bajo dengan peralatan yang cukup untuk mengantisipasi korban wabah COVID-19 ini di Labuan Bajo.
(Charles Angliwarman)
Sehubungan dengan hal ini Ketua Kamar Dagang dan Industri Manggarai Barat Charles Angliwarman mengatakan Labuan Bajo adalah daerah destinasi Pariwisata kelas premium, maka seharusnya fasilitas kesehatan yang ada di Labuan Bajo juga dilengkapi dengan kelas yang premium juga. Salah satunya yang penting dan segera diadakan di Labuan Bajo adalah fasilitas alat uji Polymerase Chain Reaction (PCR) hendaknya segera ada. Oleh karena itu beliau menyampaikan permohonan kepada Menteri Pariwisata Bapak Wisnu Tama, Ketua Gugus Tugas Bapak Doni Monardo agar membantu pengadaan kedua alat ini di Labuan Bajo. Para pelaku usaha dan wisatawan akan terkurung di Labuan Bajo karena tidak ada alat PCR. Karena siapa yang tidak memiliki hasil test ini tidak dapat terbang ke Bali atau keluar dari Labuan Bajo. (Rudi)