Sti Nenotek selaku Kepala BMKG Manggarai Barat menjelaskan nantinya empat alat yang dipasang ini akan secara cepat mengeluarkan data gempa di Kabupaten Manggarai Barat.
"Jadi, jika ini sudah terpasang semua, nanti yang biasanya 4 menit pasca gempa data baru dikeluarkan, jadi turun 2 menit. Contohnya sekarang terjadi gempa di Labuan Bajo, 2 menit kemudian, di aplikasi, di TV, di SMS itu sudah muncul, gempanya itu terjadi dimana, kekuatannya berapa, dan yang paling penting itu berpotensi tsunami atau tidak" ungkapnya saat ditemui florestoday.com pada Senin (16/3).
Dengan mengembangkan teknologi Indonesia Tsunami Early Warning System, nantinya saat terjadi gempa, dalam dua menit masyarakat Indonesia telah mengetahui data kejadian gempa tersebut melalui aplikasi, TV maupun SMS.
Wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur akan dipasang 22 alat seismograf akan disebar di 14 Kabupaten. Manggarai Barat merupakan Kabupaten terbanyak mendapat alat seismograf yakni 4 alat. Untuk lokasi pemasangan, Sti sudah mensurvei 6 lokasi di Manggarai Barat yang nantinya akan diseleksi kembali menjadi 4 lokasi.
"Kami sudah survei-survei tempat yang nantinya akan direncanakan untuk dipasang alat seismograf. Diantaranya Pulau Komodo, Kantor Lurah Wae Kelambu, Kantor Camat Mbeliling, Kantor Desa Wae Lolos, Kantor Camat Lembor, dan Kantor Camat Kuwus. Nantinya keenam tempat ini akan kita pilih 4, sesuai dengan alat seismograf yang ada." tandasnya. (Sab)