Sekretaris Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo, Heribertus Kabut menjelaskan Bandara Internasional Komodo masih beroperasi seperti biasa.
"Pihak Bandara Internasional Komodo masih beroperasi. Kami sudah konfirmasi dengan pihak BMKG terkait fenomena kabut Haze beberapa hari terakhir di Labuan Bajo. Hal ini tidak mengganggu penerbangan," ujar Heri pada Jumat (29/11/2024).
Fenomena haze biasanya terjadi saat debu dan asap meningkat tajam di udara kering dan memicu berkurangnya jarak pandang. Selain di Labuan Bajo, fenomena Haze ini juga terjadi di Flores secara keseluruhan, Sumba dan Bali.
Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Maria Seran menjelaskan ini terjadi karena polusi udara, kebakaran hutan, aktivitas pertanian, debu/abu, atau kondisi cuaca tertentu sehingga mempengaruhi kualitas udara.
"Untuk sekarang ini, pihak Bandara Internasional Komodo belum ada komplain ke kami terkait fenomena Haze ini mempengaruhi jarak pandang penerbangan atau tidak. Jadi aman-aman saja," ujar Maria pada Jumat (29/11).
"Kami belum memastikan ini diakibatkan oleh abu vulkanik yang tersisa di ruang udara Labuan Bajo karena belum ada penelitian atau hasil riset resminya. Di tempat lain seperti di Sumba, Bali, Ende dan beberapa kota di Flores ini masih terjadi," tambah Maria. (Apek)