Menurut laporan PVMBG, sejak beberapa hari terakhir, terjadi peningkatan jumlah gempa vulkanik dan tremor, yang mengindikasikan adanya pergerakan magma di dalam tubuh gunung. Selain itu, pengamatan visual menunjukkan adanya asap tipis yang keluar dari puncak kawah.
Meski belum ada tanda-tanda erupsi besar, status waspada ini merupakan langkah antisipasi untuk mengurangi risiko bencana.
PVMBG mengimbau masyarakat, terutama yang berada dalam radius 1 kilometer dari kawah, untuk tetap waspada dan mematuhi arahan dari otoritas setempat. Pendakian ke area sekitar gunung juga disarankan untuk dihentikan sementara waktu demi keselamatan.
Gunung Anak Ranakah merupakan salah satu gunung api aktif di Indonesia yang memiliki sejarah letusan kecil. Sebagai bagian dari wilayah dengan aktivitas vulkanik tinggi, penting bagi masyarakat dan pihak terkait untuk terus memonitor perkembangan aktivitas gunung ini.
Pihak pemerintah daerah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai kini bersiap menghadapi kemungkinan terburuk dengan menyiapkan jalur evakuasi dan pusat informasi bagi warga.
Kenaikan status ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana di kawasan rawan gunung api seperti Nusa Tenggara Timur. Masyarakat diharapkan untuk tetap tenang, waspada, dan mengikuti informasi resmi dari pemerintah serta lembaga terkait. (Icha/Redaksi)