Baca juga : Tanah Dijual! The Peninsula Labuan Bajo
Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Maria Patricia Christin, memberikan penjelasan ilmiah terkait hal ini pada Senin (13/1/2025).
“Ada beberapa faktor yang menyebabkan Labuan Bajo tetap terasa panas meski sedang musim hujan,” ungkapnya.
Menurut Maria, faktor penyebabnya antara lain, Pertama : Posisi Matahari ; Meskipun sudah musim hujan, posisi matahari yang masih cukup tinggi membuat sinar matahari tetap menyinari bumi dengan intens. Hal ini menyebabkan suhu udara tidak turun secara signifikan.
Kedua ; Angin Laut : Angin laut membawa uap air yang memicu hujan. Namun, ketika bertemu dengan udara panas di daratan, suhu udara justru bisa meningkat. Proses penguapan air laut juga menyerap panas, membuat udara terasa lebih lembab dan gerah.
Baca juga : Dijual! Tanah Kavling Long Beach Sumba
Ketiga ; Topografi: Kondisi geografis Labuan Bajo yang berbukit-bukit menyebabkan udara panas terperangkap di lembah-lembah, sehingga suhu udara secara lokal menjadi lebih tinggi.
Keempat ; Fenomena La Nina: Keberadaan fenomena La Nina lemah juga turut berkontribusi pada peningkatan suhu udara. La Nina memang menyebabkan peningkatan curah hujan, namun tidak serta merta menurunkan suhu udara.
Maria juga menambahkan bahwa udara yang panas dan lembab dapat memicu berbagai penyakit, terutama penyakit kulit dan pernapasan.
“Solusinya perbanyak minum air putih dan memakai pakaian nyaman yang bisa menyerap keringat,” jelas Maria. (Apek)