Dalam beberapa hari terakhir, hampir seluruh wilayah NTT, termasuk Manggarai Barat, telah mengalami hujan dengan intensitas yang signifikan. Selain faktor musiman, kondisi dinamika atmosfer juga turut mempengaruhi pola curah hujan di kawasan ini.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Manggarai Barat, Patricia Cristin Seran mengatakan Salah satu fenomena yang sangat berpengaruh adalah Madden-Julian Oscillation (MJO), yang saat ini berada dalam fase aktif, fase 5. MJO dikenal sebagai gelombang tropis yang dapat mendorong pembentukan awan hujan di wilayah tropis.
“Dalam seminggu terakhir, MJO telah aktif melintasi Indonesia, termasuk Manggarai Barat, yang berpotensi meningkatkan intensitas curah hujan,” katanya pada Rabu (11/12/2024).
Selain MJO, aktifnya Gelombang Equatorial Rossby turut mempengaruhi pola cuaca di NTT. Gelombang ini memiliki kemampuan untuk memicu pembentukan awan hujan yang lebih intensif. Di samping itu, terdapat dua bibit siklon tropis di sekitar NTT yaitu bibit siklon 93S yang semakin menjauhi NTT setelah menyebabkan curah hujan tinggi, dan bibit siklon 94S yang berada di Laut Timor selatan NTT, yang perlu diwaspadai dalam beberapa hari ke depan.
“Kombinasi dari aktifnya MJO, Gelombang Equatorial Rossby, dan keberadaan bibit siklon tropis menciptakan kondisi atmosfer yang mendukung peningkatan intensitas curah hujan. Oleh karena itu, potensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan sambaran petir menjadi semakin tinggi”, ungkap Cristin.
BMKG mengingatkan masyarakat akan Ancaman longsor karena wilayah Manggarai Barat memiliki topografi berbukit dan lereng curam, menjadikannya rentan terhadap pergerakan tanah, terutama ketika kondisi tanah sudah jenuh. Masyarakat di daerah dataran rendah yang padat penduduk dan rawan banjir juga dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi yang panjang. Dinas terkait juga menyarankan agar saluran air dibersihkan secara rutin untuk mencegah penyumbatan.
“Kami menghimbau Masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG dan bersiap dengan langkah-langkah antisipasi, termasuk menjaga keselamatan diri dan keluarga serta memperhatikan risiko akibat curah hujan tinggi”, Pungkasnya.
Dengan pemahaman mengenai dinamika cuaca yang terjadi, diharapkan masyarakat bisa lebih siap menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem dalam waktu dekat. BMKG berkomitmen untuk terus memberikan informasi terkini dan akurat guna membantu masyarakat dalam mengantisipasi segala kemungkinan kondisi cuaca buruk yang dapat terjadi di wilayah Manggarai Barat dan sekitarnya. (Jellu)