Tahun 2020 diperkirakan sekitar 67,8 juta ton sampah, dan diperkirakan pada tahun 2050 komposisi sampah plastik akan bertambah lebih dari 2 kali lipat menjadi 35% dari total timbulan sampah kita. Isu sampah juga telah menjadi perhatian pemerintah khususnya di wilayah destinasi wisata. Kebersihan destinasi wisata dapat menjadi faktor untuk meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan dengan menawarkan fasilitas yang bersih dan memberikan nilai tambah bagi daya tarik wisata Indonesia.
Penyelenggaraan HPSN tahun 2020 bertujuan untuk mengajak seluruh pihak dalam mewujudkan kesamaan langkah dan kepedulian, sehingga diharapkan momentum Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2020 bisa menjadi katalis dan medium sinergi nasional untuk meningkatkan dampak positif dan peningkatan kualitas pengelolaan sampah di Indonesia.
Pelaksanaan Hari Peduli Sampah Nasional 2020 dilakukan di 5 destinasi wisata, yaitu di Kawasan Danau Toba, Labuan Bajo, Kawasan Borobudur, Pantai Mandalika dan Pantai Likupang dengan puncak peringatan HPSN dipusatkan di Kota Labuan Bajo, Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tanggal 6 Maret 2020.
Penunjukan Kota Labuan Bajo sebagai puncak HPSN 2020 tidak terlepas dari posisi Labuan Bajo yang merupakan salah satu kawasan destinasi wisata prioritas yang telah dicanangkan Presiden beberapa waktu lalu. Untuk mendukung pengelolaan sampah di destinasi wisata Labuan Bajo tersebut, pemerintah telah membangun fasilitas pengelolaan berupa TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) atau Pusat Daur Ulang Pengelolaan Sampah (PDU) dengan kapasitas10 ton per hari dengan prinsip pemilahan dan pengurangan sampah di sumber. Melengkapi sarana ini juga diberikan motor sampah sebanyak 8 unit, 60 unit tempat sampah tematik, pembangunan Tempat Pemprosesan Akhir (TPA), Escavator, Armroll, dan penyerahan 40.000 bibit tanaman keras.
Peserta pada kegiatan HPSN 2020 di Labuan Bajo melibatkan lebih dari 10.000 peserta dari pemerintah, pemda, UPT dan unit kerja KLHK di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, generasi muda milenial, komunitas lingkungan, pelajar, pramuka, kelompok swadaya masyarakat, operator wisata selam, wisatawan, nelayan ketinting dan masyarakat. (Sab/Ben*)