Seperti yang digerakkan oleh Bank Sampah Gemah Ripah yang berbasis di Bantul, Yogyakarta. Menggunakan prinsip 3R, yakni Reduce (membatasi sampah), Reuse (menggunakan kembali), serta Recycle (mengolah/mendaur ulang), gerakan ini sudah banyak menghasilkan barang bernilai ekonomis dari sampah, khususnya sampah plastik.
"Masyarakat terus kita edukasi untuk mulai memilah sampah, biasanya yang sering kita edukasi ialah anak-anak kecil, agar hingga dewasa mereka sudah terbiasa untuk memilah sampah dan menabung di bank sampah" ungkap Bambang Suwerda selaku ketua Bank Sampah Ripah saat ditemui florestoday.com, Jumat (6/3/2020).
Bank Sampah Gemah Ripah kemudian memamerkan hasil kerajinan dari sampah, seperti bros, lilin, tas, hingga gaun anak-anak.
Untuk mendaur ulang sampah sehingga menjadi barang ekonomis, Bambang memberi beberapa contoh. Seperti mendaur kertas bekas menjadi kertas baru, membuat kerajinan dari sampah plastik, mengolah styrofoam menjadi batako dan pot bunga, dan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos.
Peringatan hari puncak peduli sampah nasional 2020 kali ini diharapkan agar masyarakat Labuan Bajo mulai mengurangi sampah, dengan membawa tas belanja dari rumah, memakai sapu tangan, tidak menggunakan kotak makanan dari styrofoam, dan yang paling sederhana ialah mulai membawa tempat minum sendiri jika berpergian.
Kota Labuan Bajo dalam aktivitasnya menghasilkan sampah sebesar 13 ton per hari. Untuk itu, pada peringatan HPSN 2020 di Kota Labuan Bajo ini pemerintah telah membangun fasilitas pengelolaan berupa TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) atau Pusat Daur Ulang Pengelolaan Sampah (PDU). (Sab)