Kepala Sub Bagian Tata Usaha KSOP Labuan Bajo, Prastowo Sri Nugroho Jati mengatakan, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan kepada para pekerja maupun calon pekerja wisata tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Personal Survival Techniques (PST) yang mencakup teknik bertahan hidup di laut, termasuk bagaimana memakai alat keselamatan dan Fire Fighting.
“Kami selama melakukan Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM), dalam artian memberikan sertifikasi-sertifikasi keselamatan bagi masyarakat luas khususnya bagi mereka yang ingin bergerak dibidang pelayaran,” ujar Prastowo, Kamis (21/11).
“Pelatihan yang diadakan gratis sudah dilakukan beberapa kali sepanjang tahun 2024 ini dan setiap DPM dihadiri minimal 100 participant,” lanjutnya.
Untuk meningkatkan keamanan pelayaran KOSP mengeluarkan Surat Persetujuan Pelayaran (SPP) bagi kapal yang sudah lolos uji teknis dan uji syarat SPP, sehingga resiko terjadinya kecelakaan di perairan dapat diminimalisir.
KOSP mengeluarkan rata-rata 157 SPP setiap hari sepanjang tahun 2024 ini. Ini dikarenakan oleh tingginya permintaan wisatawan yang berkunjung di Labuan Bajo.
Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparekraf Bud) Stefanus Jemsifori mengatakan, tercatat sebanyak 400.000 wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Manggarai Barat pada Januari-Oktober 2024.
“Jumlah ini mengalami kenaikan dibanding tahun 2023 yakni sebanyak 219.000 wisatawan,” ungkap Stefanus, Rabu (20/11).
(Jellu/Redaksi)